Kamis, 12 April 2012


GLOBALISASI MENJADI MOMOK
BAGI NEGARA INDONESIA
Oleh : Fransisca Situmorang

A.    PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan dan mempertajam persaingan diantara mereka sehingga membuat semakin rumitnya strategi pembangunan yang mengandalkan ekspor di satu pihak. Dilain pihak ini menjadi suatu tantangan namun juga sebagai kendala untuk mengatasi.
Perekonomian dunia mengalami perubahan sejak 1970-an hingga tahun 2000-an yang bersifat mendasar atau struktural dan mempunyai kecenderungan jangka panjang atau konjungtural dan lebih dikenal dengan globalisasi. Gejala globalisasi terjadi dalam kegiatan finansial, produksi, investasi, dan perdagangan yang kemudian mempengaruhi tata hubungan ekonmi antar bangsa di seluruh dunia. Proses globalisasi telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan antarnegara, bahkan menimbulkan proses menyatunya ekonomi dunia sehingga batas-batas antar negara dalam berbagai praktik dunia usaha/ bisnis seakan-akan dianggap tidak berlaku lagi. Semuanya terlihat lebih transparan dan menjadikan dunia seperti Global village.
Globalisasi memberikan banyak manfaat dan juga kerugian. Hal itu tergantung dari sikap atau cara dari setiap negara untuk menghadapi globalisasi tersebut. Tidak terkecuali dengan bangsa Indonesia sendiri mendapat dampak negatif dan positif dari globalisasi. Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat membutuhkan bantuan dari negara-negara maju yang untuk bisa lebih berkembang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tetapi yang menjadi masalahnya adalah ketika globalisasi itu terjadi dan batas-batas teritorial tidak lagi menjadi masalah dalam melakukan aktivitas internasional, sanggupkah Indonesia menghadapinya? Dampak globalisasi yang manakah akan diterima bangsa ini? Cara menyikapi globalisasi akan menunjukkan dampak apa yang akan didapat bangsa Indonesia.

B.     PEMBAHASAN
Salah satu efek akibat adanya transparansi dari setiap aspek kegiatan yang ditimbulkan globalisasi ialah perdagangan bebas. Barang-barang luar negeri akan dengan sangat mudah masuk ke dalam suatu negara (tidak ada intervensi negara dalam pasar karena pasar sudah ter-integrasi kedalam pasar global). Efek lanjutan yang ditimbulkan adalah adanya dominasi global atas Negara-negara Selatan (khususnya) seperti Indonesia pada sistem ekonomi, politik, dan budaya. Negara-negara Utara atau negara di Eropa dan Amerika sebagai Negara pemberi utang. Investasi dari negara-negara maju (utara) tidak akan terhambat oleh tarif dan non tarif ekspor impor komoditas perdagangan dan ini terbukti sangat efisien karena hal ini merupakan keuntungan yang sangat besar bagi negara tersebut. Namun lain halnya efek yang ditimbulkan di negara berkembang. Masuknya barang-barang dari negara maju, pada tingkat tertentu akan menyaingi dan bahkan mematikan produksi barang-barang dari negara berkembang yang notabene masih diproduksi secara tradisional dengan manajemen yang sederhana. Tidak terkecuali di negara Indonesia sendiri, barang yang berasal dari negara Indonesia akan dihargai murah di negara-negara maju meskipun kualitasnya tidak jauh berbeda. Akibatnya barang dari negara maju akan tetap menguasai pasar sedangkan negara-negara berkembang hanya bisa mengekor dari belakang dan mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit bahkan lebih parahnya lagi adalah barang yang dijual tidak mendapat tempat di pasar dan akhirnya mengalami kerugian.
Hambatan bagi negara berkembang untuk memasarkan produk-produknya di pasar Internasional tidak hanya itu saja. Berbagai macam standarisasi diperkenalkan oleh negara maju lewat ISO, misalnya. Artinya, komoditas perdagangan produk negara berkembang yang ingin masuk pasar-pasar negara maju harus memenuhi aturan-aturan (mereka) yang telah ditetapkan. Itu semua dilakukan negara maju untuk memproteksi negara maju, agar produk-produk negara berkembang tidak dengan mudahnya menyaingi produk-produk negara maju. Sungguh ironis bukan?
a.       Dampak Positif Perubahan Arus Globalisasi Di Indonesia
Dampak positif globalisasi ekonomi ialah semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih teknologi juga bisa terbuka sangat lebar, aspek  meningkatnya kegiatan pariwisata sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia ke dunia internasional.

b.      Dampak Negatif Perubahan Arus Globalisasi Khususnya di Indonesia
-           Menggeser Pola Hidup Masyarakat.
Beralihnya dari agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern. Sehingga terjadi peralihan dari hidup yang berasaskan kebersamaan menjadi menjadi individualis, kepemimpinan formal ke kepemimpinan kecakapan atau profesional.
-          Pertumbuhan ekonomi
Setiap bangsa atau negara hanya memperhatikan dan berjuang untuk keuntungannya sendiri-sendiri, menyesuaikan dengan globalisasi yang bergerak kesana kemari ke berbagai arah. Akibatnya timbul kecenderungan sikap kurang memperhatikan negara lain (individualistik).
-          Kerusakan Lingkungan
Masuknya modal tanpa batas, perusahaan pertambangan asing akan berlomba untuk mengeksploitasi alam Indonesia. Masuknya perusahaan tambang asing maka pencemaran lingkungan pasti tidak akan bisa dihindarkan. Kebijakan pemerintah mengizinkan operasi pertambangan pada kawasan hutan lindung dan konservasi, sudah pasti akan mempercepat lenyapnya hutan Indonesia. Saat ini saja terdapat 150 perusahaan yang telah mengantongi izin Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membuka tambang.
-          Kemiskinan
Masalah terbesar yang dihadapi Indonesia ialah kemiskinan. Biasanya masalah kemiskinan ini menimpa negara berkembang lainnya juga dimana negara berkembang gagal bersaing dalam pentas globalisasi ekonomi karena kurangnya sumber modal dibandingkan negara maju yang telah matang secara modal. Dapat dikatakan globalisasi ekonomi hanya menguntungkan negara-negara maju yang matang secara modal ekonomi dan merugikan negara berkembang yang tidak siap dalam bersaing, sehingga menciptakan jurang yang semakin lebar antara negara kaya dan miskin.
Kenyataan yang terjadi pada saat ini dihampir seluruh belahan dunia bahwa globalisasi khususnya dalam bidang ekonomi hanya menguntungkan bagi negara maju dan menjadi momok yang menakutkan bagi pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Pada kenyataannya globalisasi mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan semakin meningkatnya kreatifitas suatu negara dalam menghasilkan suatu produk. Juga globalisasi dapat meningkatkan tingkat efisiensi suatu negara sehingga dapat mendorong tingkat pertumbuhan ekonominya. Tetapi itu hanya bagi negara yang benar-benar siap menghadapinya.
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan Indonesia adalah dengan menerima bantuan yang diberikan Bank Dunia dimana bangsa ini sendiri merupakan termasuk penerima bantuan Bank Dunia terbesar diantara negara-negara berkembang. Akibatnya Indonesia hanya akan menjadi tunggangan Bank Dunia oleh kepentingan-kepentingan negara maju dan wajib melunasi hutang-hutang yang dipinjam dari negara pemberi utang sesuai dengan keinginan mereka. Pinjaman Bank Dunia ini dipakai untuk membiayai sektor sangat luas mulai dari pertanian, pendidikan/pelatihan, kependudukan, kesehatan dan program nutrisi dan transportasi , sumber daya/listrik, gas, telekomunikasi dan bidang keuangan dan bantuan khusus untuk strukturisasi ekonomi. Sayangnya, kapababilitas daya saing yang rendah dan ketidakmampuan Indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk bagi perekonomian. Hal ini akan mendatangkan berbagai dampak negatif globalisasi ekonomi seperti membanjirnya produk-produk negeri asing dan pada akhirnya mematikan produksi dalam negeri, misalnya pabrik Nike yang berdiri begitu besar di Indonesia. Warga negara Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai orang asing. Akibatnya lowongan pekerjaan yang sudah sempit semakin dipersempit atau bahkan habis karena masuknya gelombang pekerja asing yang berusaha menanamkan kukunya di Indonesia. Masuknya kemajuan teknologi di Indonesia selain menguntungkan juga merugikan, karena Indonesia  cenderung hanya dijadikan objek pasar saja. Contohnya yaitu produksi motor yang dikuasai Jepang. Indonesia hanya pasar saja sedangkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari Indonesia akan dibawa ke Jepang dan hanya memperkaya bangsa Jepang saja. Masyarakat Indonesia tetap miskin dan hanya menjadi objek permainan dari globalisasi saja.
Masalah besar yang timbul setelah Indonesia menggabungkan diri dengan globalisasi ialah bahwa bangsa Indonesia akan terikat dan wajib ikut mengikuti ketentuan-ketentuan yang haris dibayar atau dilaksanakan. Jika Indonesia memaksakan diri untuk keluar dari kancah persaingan tersebut, maka kemungkinan produk-produk lokal akan disingkirkan oleh produk luar negeri dan menjadikan negara ini sebagai negara konsumen. Jika hal itu terjadi maka efek domino terhadap kondisi sosial-politik di Indonesia akan terjadi. Satu demi satu akan jatuh dan mengalami kebangkrutan. Jika produk-produk Indonesia tidak bisa bersaing maka perusahaan lokal yang ada akan mengalami kerugian dan tentunya PHK terhadap karyawannya menjadi cara yang dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan.  




C.    KESIMPULAN
Dampak positif globalisasi bagi negara Indonesia ialah semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih teknologi juga bisa terbuka sangat lebar, aspek  meningkatnya kegiatan pariwisata sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia ke dunia internasional. Sedangkan dampak negatif anatara lain yaitu pola hidup masyarakat yang tergeser, pertumbuhan ekonomi yang terpuruk, kerusakan lingkungan dan masalah yang paling besar ialah masalah kemiskinan.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan maka dapat dikatakan bahwa dampak globalisasi sebagian besar adalah negatif jika dibandingkan dengan dampak positifnya. Globalisasi hanya menguntungkan negara-negara yang menanamkan modal/saham atau saja atau dengan kata lain negara-negara maju. Sedangkan negara berkembang seperti Indonesia hanya akan menjadi objek pasar saja tetap mengalami kemiskinan dan menjadi bulan-bulanan dari globalisasi. Secara tidak langsung globalisasi telah menciptakan suatu penjajahan terhadap negara-negara Dunia Ketiga dimana negara berkembang daerah jajahan yang  sumber dayanya baik alam maupun manusianya digerus secara perlahan-lahan dan dibuat menuruti keinginan dan kebutuhan dari sang penjajah. 

RELATIONSHIP

SCENE 3 th (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) A.  SMS-AN/ CHAT Cewe : Aku kangen nih sama kamu sayang. Huhu  Kapan ya...