Minggu, 05 September 2010

Mengenal Kota Cirebon

Cirebon adalah salah kota terbesar kedua di provinsi Jawa Barat yang terletak pesisir Laut Jawa di Jalur Pantura. Sehingga menjadikan kota Cirebon sangat potensial untuk berinvestasi dalam segala bidang.

Kota Cirebon merupakan pusat bisnis, Industri, dan jasa di wilayah Jawa Barat bagian timur dan utara. Banyak sekali Industri baik skala kecil, menengah, dan besar menanamkan modalnya di kota wali, Cirebon. Dengan didukung oleh banyaknya orang – orang yang bekerja, beraktifitas dan menuntut ilmu di Kota Cirebon, sekitar kurang lebih 1 juta orang, Menjadikan kota Cirebon lebih hidup. Pembangunan di Kota Cirebon juga menggeliat dan menunjukkan respons positif, hal ini terbukti dengan banyaknya bangunan – bangunan besar dan tinggi yang berada di jalan – jalan utama kota Cirebon. Seperti pusat-pusat perbelanjaan yang besar seperti Asia Plaza dan Surya Plaza, juga ada toko perkakas modern yang bernama Ace Hardware Cirebon, dan masih banyak bangunan tinggi lainnya.
Kota Cirebon juga masih memiliki bangunan-bangunan lama peninggalan nenek moyang yang masih dirawat hingga sekarang. Sehingga tidak mengurangi nilai budaya yang pernah ada di kota ini yang terkenal dengan sebutan Kota Cirebon dengan Tiga Budaya dan Tiga Keraton.

Memiliki begitu banyak kemajuan yang begitu pesat, kota ini mempunyai histori tersendiri untuk itu. Pada tahun 1927, pangeran Walangsungsang putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dan dialah yang mendirikan kerajaan Cirebon. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan pelabuhan Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya pada periode 1270-1910, Kota Cirebon masih mempunyai kehidupan yang masih tradisional, namun setelah penjajah masuk dibangunlah jaringan jalan raya darat dan KA yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan industri dan perdagangan.
Kota Cirebon telah berpenduduk 20.000 ribu jiwa dengan luas wilayah 1.100 ha (1910-1937) dan disahkan menjadi Gemeente Cheribon. Pada tahun 1942, kota Cirebon diperluas menjadi 2.450 ha dan hingga pada tahun 1965 resmi menjadi kotamadya dengan luas wilayah menjadi 3.600 ha.

Kota Cirebon mengalami perkembangan pesat karena adanya dukungan dari banyaknya orang-orang yang bekerja bereaktifitas dan menuntut ilmu di kota ini. Selain dari dukungan penduduknya sendiri juga karena dukungan letaknya yang strategis dan sumber daya alam dari laut yang cukup melimpah, diantaranya yaitu udang sebagai produksi utama dari lautnya. Sehingga kota ini dikenal dengan sebutan Kota Udang. Kota Wali juga merupakan nama yang diberikan pada Kota Cirebon karena kota ini sempat sebagai pusat penyebaran agama Islam terbesar di Jawa Barat. Begitu banyak perkembangan yang telah dialami kota ini. Kota yang berkembang secara bertahap dan mangalami perubahan-perubahan yang signiffikan tiap tahunnya. Perubahan-perubahan secara fisik dapat dilihat dari bangunan-bangunan tinggi yang kini berdiri dengan megah di jalan-jalan utama, industry kecil hingga besar yang ditanamkan di kota Wali ini, dan jalan-jalan yang telah diatur dengan cukup baik juga drainase sehingga Cirebon tidak lagi menjadi samudra pada saat hujan. Ditambah lagi dengan jumlah populasi penduduk yang makin banyak dan pemerintahannya yang berkembang dari kesultanan menjadi kabupaten hingga sekarang. Sepertinya Kota cirebon akan mengalami perkembangan yang pesat pada masa yang akan datang.


sumber : nusantarareview.byethost16.com

RELATIONSHIP

SCENE 3 th (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) A.  SMS-AN/ CHAT Cewe : Aku kangen nih sama kamu sayang. Huhu  Kapan ya...