A. DEMOGRAFI KOTA
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah/populasi penduduk, Distribusi Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-ubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Jumlah penduduk berkaitan dengan spasial (keruangan). Oleh karena itu lah ilmu kependudukan (demografi) dibutuhkan dalam perencanaan selain itu, ilmu kependudukan juga membahas tentang perilaku masyarakat dan dampak yang ditimbulkan oleh penduduk baik dari segi komposisinya.
Karakteristik demografi sebuah kabupaten dapat dilihat dari ukuran dan pertumbuhan penduduk(fertilitas, mortalitas dan imigrasi), struktur penduduk(jenis kelamin, ratio umur penduduk), distribusi penduduk, komposisi rumah tangga (jumlah tanggungan dari setiap kepala keluarga) dan grafik migrasinya. Setiap karakteristik demografi membutuhkan ruang dalam pelaksanannya juga adanya aktivitas manusia yang terjadi dalamnya. Sedangkan perencanaan juga tidak terlepas dari pendekatan terhadap struktur masyarakat yang ada di ruang (wadah tempat manusia beraktivitas) sehinggga perencanaan tidak dapat terlepas dari demografi.
Lalu bagaimana ratio pertumbuhan penduduk di Indonesia? Salah satu contoh kabupaten yang dapat diamati adalah Kabupaten Semarang. Jumlah penduduk di Kabupaten semarang dari tahun ke tahun selau mengalami kenaikan dan pada tahun 2002 tercatat dengan 1.305.000 jiwa. Berdasarkan mata pencahariannya, penduduk Semarang dominan bekerja sebagai petani dan buruh hal itu disebabkan banyaknya lahan industri yang ada di Kabupaten Semarang.
Adanya perkembangan jumlah penduduk yang terus menerus meningkat dapat menimbulkan banyak masalah seperti semakin sempitnya ruang yang dibutuhkan untuk tinggal sehingga perlu adanya prediksi untuk berjaga-jaga untuk setiap kemungkinan yang ada. Prediksi yang dilakukan dapat mencakup tentang estimasi populasi di masa yang akan datang juga proyeksi terhadap jumlah rumah tangga yang akan ada.
B. KARAKTERISTIK KOTA
Kota merupakan sebuah wadah/tempat bagi orang-orang untuk melaksanakan segala aktivitasnya. Kota tidak dapat berdiri sendiri, perlu adanya interaksi dengan lingkungan sekitarnya (eksternal) dan dengan sistem kegiatan fungsional di dalamnya (internal). Jika dilihat dari pokok bahasan di bidang ilmu maka kota atau perkotaan dapat dipelajari di bidang geografi, sosiologi, engineering, planologi, dll.
Karakteristik kota dapat ditinjau dari berbagai berbagai aspek seperti:
a. aspek fisik (kawasan terbangun yang saling berdekatan, yang meluas dari pusatnya hingga ke wilayah pinggiran), contohnya: JOGLOSEMAR (Jogja, Solo, Semarang), dimana Semarang sebagai pusat industri dalam “golden triangle “.
b. aspek sosial (konsentrasi penduduk yang membentuk suatu komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui konsentrasi dan spesialisasi tenaga kerja). Ketika jumlah penduduk kota sudah melebihi dari prediksi yang diperkirakan penduduk rencana maka kebutuhan fasilitas dan utilitas dan ruang yang mewadahinya juga akan meningkat sehingga akan terjadi kesenjangan penyebaran penduduk kota dalam penyediaan fasilitas dan utilitas penunjangnya.
c. aspek ekonomi (memiliki fungsi sebagai penghasil produksi barang dan jasa, untuk mendukung kehidupan penduduknya dan untuk keberlangsungan kota itu sendiri).
Perencanaan kota/perkotaan merupakan salah jenis perencanaan berdasarkan hierarki spasial, yakni pada tingkat/skala kota atau kawasan perkotaan dan berorientasi pada titik aspek spasial dan tata guna lahannya, yang dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan kehidupan dan penghidupan masyarakat kota dalam mencapai kesejahteraan.